, ,

Israel Masih Duduki Area RS Indonesia di Gaza Meski Gencatan Senjata

oleh -74 Dilihat

Langsa – Israel Masih Duduki Suara senyap menggema di lorong rumah sakit, bukan karena ketenangan pulih, tapi justru karena kepasrahan. Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara — satu-satunya fasilitas medis yang masih menyisakan harapan di wilayah tersebut — masih dikelilingi oleh pasukan Israel meski telah diumumkan gencatan senjata. Ini bukan cuma soal diplomasi atau perjanjian—ini soal nyawa, kemanusiaan, dan persoalan akses medis yang terus terhambat.


 Kondisi Saat Ini

Menurut laporan dari organisasi kemanusiaan MER‑C, pasukan militer Israel masih berada di sekitar belakang RS.

  • Israel Masih Duduki
    Israel Masih Duduki

    Meski gencatan senjata berlaku sejak 10 Oktober 2025, RS ini tidak sepenuhnya bebas untuk beroperasi; pintu masuk dibatasi, aktivitas relawan dan pengiriman bantuan sangat terhambat.

  • Sebelumnya rumah sakit ini telah mengalami kerusakan berat akibat pengepungan dan pemboman—generator rusak, suplai air dan listrik makin terputus, dan banyak pasien dan staf yang harus bertahan di dalam dengan kondisi kritis.


Baca Juga : Drien Rampak Aceh Barat Luncurkan Aplikasi Pelayanan Publik Berbasis

Kenapa Masih Diduduki?

Beberapa hal yang dicatat:

  1. Kekhawatiran keamanan — Israel menyebut beberapa fasilitas rumah sakit pernah digunakan sebagai tempat persembunyian atau operasi kelompok bersenjata, meskipun bukti-bukti yang dipublikasikan belum selalu kuat.

  2. Kontrol situasi di lapangan — Meski ada kesepakatan pada tingkat diplomatik, di lapangan pasukan militer masih melakukan operasi pengamanan atau pengawasan di sekitar fasilitas vital untuk mencegah ancaman yang mereka sebut timbul dari dalam atau sekitar rumah sakit.

  3. Hambatan kemanusiaan — Karena adanya pasukan, akses relawan atau organisasi bantuan ke area rumah sakit sangat terbatas. Suplai medis, makanan, air, listrik tetap sangat rentan terhadap gangguan.


Dampak Terhadap Pelayanan Medis

  • Rumah Sakit Indonesia tidak bisa beroperasi secara penuh, beberapa bagian fasilitas medis seperti ruang operasi, ICU, peralatan penting sudah rusak atau tidak bisa dipakai.

  • Pasien terluka atau yang sangat membutuhkan perawatan khusus kerap terpaksa dievakuasi ke fasilitas lain yang jauh — jika masih ada yang beroperasi. Ini meningkatkan risiko kematian, terutama bagi korban luka berat atau pasien dengan penyakit kronis.

  • Staf medis dan relawan berada dalam kondisi tertekan: bekerja tanpa perlindungan lengkap, seringkali kekurangan kebutuhan dasar, dan dalam situasi di mana keselamatan mereka tidak bisa dijamin.


 Tanggapan Internasional & Indonesia

  • Organisasi seperti MER‑C telah menyuarakan agar badan internasional seperti WHO memperhatikan dan melakukan investigasi atas kondisi RS tersebut. Merespons kisah bahwa “RS Indonesia sudah diduduki” dan digunakan sebagai area pengawasan militer.

  • Pemerintah Indonesia secara diplomatik mengutuk serangan terhadap RS dan fasilitas medis lain di Gaza. Seruan agar Israel menghormati hukum internasional dan menyediakan akses aman untuk bantuan kemanusiaan terus disuarakan.


Kenapa Ini Masalah Besar

  • Hukum Kemanusiaan Internasional mengatur bahwa fasilitas medis seharusnya dilindungi dalam konflik. Penggunaan medis sebagai “zona netral” adalah hak yang harus dihormati. Jika ada indikasi penggunaan militer, itu harus dibuktikan dan diselesaikan dengan prosedur hukum, bukan pengepungan atau dudukan militer permanen yang merugikan pasien dan warga sipil.

  • Kebutuhan mendesak warga sipil: dengan rumah sakit yang sebagian besar tidak berfungsi, warga yang terdampak konflik sangat kekurangan layanan medis. Kelahiran, operasi, perawatan penyakit kronis, trauma semua jadi rentan.

  • Dampak psikologis dan sosial: warga kehilangan rasa aman, tenaga medis mengalami tekanan ekstrem, dan sistem kesehatan yang sudah rapuh makin nyaris hancur.


 Kesimpulan

Israel Masih Duduki Rumah Sakit Indonesia di Gaza bukan hanya simbol solidaritas internasional — ia adalah garis depan penyelamatan kehidupan di tengah konflik. Meski telah diumumkan gencatan senjata, fakta bahwa area seputar rumah sakit masih dijaga dan dikuasai secara militer menunjukkan bahwa perdamaian formal tidak langsung menyiratkan pemulihan penuh di lapangan.

Skintific