Langsa – Partai Golkar Aceh Di tengah hiruk-pikuk dunia politik yang biasanya dipenuhi dengan janji kampanye, baliho, dan konsolidasi suara, ada satu sorotan yang tak biasa muncul di Aceh: monitoring KIA (Kampanye Inklusif dan Aksesibel).
Ini bukan soal pelanggaran atau teguran. Justru sebaliknya—ini soal apresiasi dan pengawasan atas komitmen Golkar Aceh untuk menyuarakan politik yang inklusif dan terbuka bagi semua kalangan, termasuk kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, perempuan, dan warga di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Apa Itu Monev KIA?
Monev (monitoring dan evaluasi) KIA merupakan bagian dari program nasional yang didukung oleh lembaga swadaya masyarakat dan mitra pembangunan internasional, yang bertujuan menilai sejauh mana partai politik menerapkan prinsip inklusi sosial dalam aktivitas kampanyenya.

Baca Juga : Israel Masih Duduki Area RS Indonesia di Gaza Meski Gencatan Senjata
Mulai dari aksesibilitas informasi kampanye, pelibatan kelompok marjinal dalam diskusi publik, hingga komitmen nyata dalam penyusunan visi-misi.
Kenapa Golkar Aceh?
-
Pelibatan komunitas disabilitas dalam penyusunan materi kampanye.
-
Penyediaan alat bantu visual dan bahasa isyarat dalam pertemuan publik.
-
Dialog terbuka dengan komunitas perempuan dan lansia di wilayah pesisir.
“Kami percaya, demokrasi bukan soal siapa yang paling keras bicara, tapi siapa yang paling banyak mendengar,” ujar Ketua DPD I Golkar Aceh, TM Nurlif, saat diwawancarai usai kegiatan monev.
Politik Inklusif: Bukan Tren, Tapi Kebutuhan
Apalagi di Aceh, dengan konteks sosial dan sejarah yang unik, politik inklusif bisa menjadi jembatan kepercayaan antara partai dan masyarakat akar rumput.
Apa Dampaknya bagi Pemilu Mendatang?
Keterlibatan dalam monev KIA bisa menjadi nilai tambah tersendiri. Selain menumbuhkan kepercayaan publik, partai yang mampu membuktikan komitmen terhadap inklusivitas bisa membuka ceruk pemilih yang selama ini terpinggirkan.
“Kalau partai bisa hadir di forum komunitas tuna netra atau masyarakat terpencil, itu lebih dari sekadar kampanye. Itu bukti mereka benar-benar ingin mendengar,” kata Nur Azizah, relawan pendamping pemilih disabilitas di Aceh Besar.

![pelaku-penggelapan-meninggal-1758698050324_169[1]](http://librairielespetitsruisseaux.com/wp-content/uploads/2025/11/pelaku-penggelapan-meninggal-1758698050324_1691-148x111.jpeg)
![Suasana-pemusnahan-barang-ilegal-di-kantor-Bea-Cukai-Sumbagbar[1]](http://librairielespetitsruisseaux.com/wp-content/uploads/2025/11/Suasana-pemusnahan-barang-ilegal-di-kantor-Bea-Cukai-Sumbagbar1-148x111.webp)
![Timnas-Indonesia-U-17-vs-Zambia[1]](http://librairielespetitsruisseaux.com/wp-content/uploads/2025/11/Timnas-Indonesia-U-17-vs-Zambia1-148x111.webp)
![image_750x_69070f324bb18[1]](http://librairielespetitsruisseaux.com/wp-content/uploads/2025/11/image_750x_69070f324bb181-148x111.jpg)
![20211112030943[1]](http://librairielespetitsruisseaux.com/wp-content/uploads/2025/10/202111120309431-148x111.jpg)