Langsa – Pembunuh Dosen Wanita Setelah lebih dari seminggu melakukan penyelidikan intensif, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap seorang dosen wanita yang ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Pelaku, yang merupakan seorang pria berinisial AK (30), ditangkap pada Senin pagi, 28 September 2025, di sebuah rumah di daerah yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Pembunuh Dosen Wanita ini mengguncang warga Bungo dan dunia pendidikan setempat, terutama karena korban, yang diketahui bernama Dr. Indah Sari (40), adalah seorang dosen di salah satu universitas terkemuka di Bungo. Kejadian ini juga memicu banyak pertanyaan terkait motif di balik tindakan kejam tersebut.
Kronologi Pembunuhan
Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu malam, 19 September 2025, ketika tubuh Dr. Indah ditemukan oleh tetangganya yang mencium bau tidak sedap dari dalam rumah kontrakannya di Jalan Merdeka, Bungo. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa korban telah meninggal dunia dengan sejumlah luka tusukan di tubuhnya, terutama pada bagian dada dan perut.

Baca Juga : Kantor Desa Kadirejo Klaten Digembok Warga gegara Tukar Guling Tanah
Korban diduga tewas pada malam hari, beberapa jam setelah terjadinya perkelahian antara korban dan pelaku. Menurut hasil autopsi, korban mengalami pendarahan hebat akibat luka tusukan yang cukup dalam. Polisi segera melakukan penyelidikan setelah mendapat laporan dari pihak keluarga yang tidak bisa menghubungi korban selama beberapa hari.
Menurut keterangan saksi mata, sebelum kejadian pembunuhan, korban sempat terlihat bersama seorang pria yang diduga pelaku di rumahnya. Beberapa tetangga melaporkan melihat pria tersebut memasuki rumah korban pada sore hari, namun tidak ada yang menduga bahwa pertemuan itu akan berakhir dengan tragedi.
Penangkapan Pelaku
Setelah melakukan penyelidikan intensif, polisi akhirnya berhasil mengidentifikasi pelaku sebagai AK, seorang pria yang ternyata memiliki hubungan dekat dengan korban. AK diketahui pernah menjadi mahasiswa di universitas tempat Dr. Indah mengajar, namun keduanya tidak lagi berhubungan sejak beberapa bulan terakhir.
Kapolres Bungo, AKBP Iwan Setiawan, menjelaskan bahwa penangkapan pelaku dilakukan setelah penyidik memperoleh sejumlah bukti penting, termasuk rekaman CCTV yang menunjukkan keberadaan AK di sekitar rumah korban pada saat kejadian. Selain itu, hasil pemeriksaan terhadap saksi dan barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara juga memperkuat dugaan bahwa AK adalah pelaku pembunuhan.
Pada Senin pagi, polisi berhasil melacak lokasi keberadaan AK dan menangkapnya di sebuah rumah kontrakan di pinggiran kota Bungo. Saat ditangkap, pelaku tidak melawan dan langsung dibawa ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Motif Pembunuhan Terungkap
Setelah diperiksa secara intensif, AK akhirnya mengaku melakukan pembunuhan terhadap Dr. Indah. Pelaku mengungkapkan bahwa motif pembunuhan tersebut dipicu oleh masalah pribadi yang berlarut-larut antara dirinya dan korban. Menurut pengakuan pelaku, ia merasa dihina dan diperlakukan tidak adil oleh korban dalam beberapa kesempatan terakhir.
“Aku merasa dihina oleh korban. Beberapa waktu lalu, dia menolak permintaan saya untuk memberikan nilai yang lebih baik dalam ujian. Saya sudah mencoba berulang kali untuk mendekatinya, namun selalu ditolak. Itu membuat saya sangat marah,” ujar AK dalam pengakuannya kepada polisi.
AK mengungkapkan bahwa pada malam kejadian, ia datang ke rumah korban dengan maksud untuk berbicara dan meminta klarifikasi. Namun, pertemuan tersebut berujung pada cekcok dan pertengkaran hebat. Karena tidak bisa menahan emosi, AK pun melakukan tindakan kejam dengan menusuk korban menggunakan pisau yang dibawanya. Setelah melakukan pembunuhan, pelaku kabur dan bersembunyi di rumah kontrakan miliknya.
Reaksi Keluarga dan Rekan Korban
Keluarga dan rekan-rekan kerja Dr. Indah Sari merasa sangat terkejut dan berduka atas kepergian korban. Dr. Indah dikenal sebagai sosok yang sangat berdedikasi dalam mengajar dan selalu memberikan perhatian lebih kepada mahasiswanya. Selama ini, ia tidak pernah terlihat terlibat dalam konflik atau permasalahan pribadi yang bisa memicu kekerasan.
“Indah adalah dosen yang sangat baik, perhatian, dan selalu membantu mahasiswanya. Saya sangat terkejut mendengar kabar ini. Tidak ada yang bisa mengerti kenapa hal ini bisa terjadi. Semoga pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya,” ujar Reza, rekan sejawat Dr. Indah yang juga bekerja di universitas yang sama.
Keluarga Dr. Indah, yang ditemui di rumah duka, juga mengungkapkan rasa kehilangan yang sangat mendalam. “Kami sangat kehilangan. Indah selalu menjadi sosok yang penuh kasih dan perhatian. Kami tidak tahu apa yang menyebabkan dia menjadi korban pembunuhan kejam seperti ini,” kata adik korban, Yulia, dengan mata berkaca-kaca.
Polisi Terus Lakukan Penyidikan
Meskipun pelaku telah ditangkap dan mengakui perbuatannya, polisi tetap melanjutkan penyelidikan untuk mencari tahu apakah ada faktor lain yang mempengaruhi pembunuhan ini, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain. Polisi juga sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian dan akan mengumpulkan lebih banyak saksi yang mungkin mengetahui hubungan antara pelaku dan korban.
“Kami akan terus mengembangkan penyelidikan ini dan memeriksa apakah ada motif lain yang terlibat dalam kasus ini. Kami juga akan memastikan agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas tindakannya,” ujar Kapolres Bungo, AKBP Iwan Setiawan.
Pembunuhan yang Menjadi Peringatan
Kasus pembunuhan Dr. Indah Sari ini menyentak banyak kalangan, terutama di dunia pendidikan. Banyak pihak yang merasa prihatin atas kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus, yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan mendukung perkembangan intelektual para mahasiswa.
“Ini adalah tragedi yang sangat memilukan. Sebagai dosen, kami tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengajarkan moral dan etika. Kasus seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya memperhatikan kesejahteraan mental dan emosional mahasiswa, serta menjaga agar konflik yang terjadi bisa diselesaikan dengan cara yang baik dan tidak menimbulkan kekerasan,” ujar Hendra, salah seorang dosen di universitas yang sama dengan korban.
Penutupan
Kasus pembunuhan Dr. Indah Sari adalah sebuah tragedi yang sangat menyedihkan, tidak hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi dunia pendidikan di Bungo. Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hubungan yang sehat dan saling menghargai antara pengajar dan mahasiswa, serta pentingnya mengelola emosi dengan baik agar tidak terjadi kekerasan yang merugikan.
Semoga proses hukum berjalan dengan lancar dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Kami juga berharap kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap masalah kesehatan mental dan emosi di kalangan mahasiswa, sehingga tidak ada lagi tragedi serupa di masa depan.

![pelaku-penggelapan-meninggal-1758698050324_169[1]](http://librairielespetitsruisseaux.com/wp-content/uploads/2025/11/pelaku-penggelapan-meninggal-1758698050324_1691-148x111.jpeg)
![Suasana-pemusnahan-barang-ilegal-di-kantor-Bea-Cukai-Sumbagbar[1]](http://librairielespetitsruisseaux.com/wp-content/uploads/2025/11/Suasana-pemusnahan-barang-ilegal-di-kantor-Bea-Cukai-Sumbagbar1-148x111.webp)
![Timnas-Indonesia-U-17-vs-Zambia[1]](http://librairielespetitsruisseaux.com/wp-content/uploads/2025/11/Timnas-Indonesia-U-17-vs-Zambia1-148x111.webp)
![20211112030943[1]](http://librairielespetitsruisseaux.com/wp-content/uploads/2025/10/202111120309431-148x111.jpg)
